Rabu, 23 Januari 2013


TIMBULNYA NEW MODERNISM SUNAH
BAB  I
Pendahuluan
Sunah yang diyakini sebagai dasar hukum islam kedua oleh umat islam, kini mendapat tantangan dari kelompok minoritas new modernism sunah atau yang disebut ingkar sunah modern akibat pemahaman liberal tanpa batas. Alasannya ialah demokrasi berfikir. Bagi mereka, sunah dianggap sebagai ciptaan para ulama. Sunah tidak mengikat umat islam, boleh diikuti dan boleh ditinggalkan, sunah membuat perpecahan dikalangan umat, pengamalan sunah membuat umat menjadi mundur, dan seterusnya.secara singkat dapat dikatakan bahwa umat islam dapat menjadi maju dan sejahtera manakala meninggalkan sunah, dan umat islam menjadi terbelakang  karena mengamalkan sunah. Baginya, beragama cukup dengan Al-Qur’an, tidak perlu sunah. Pemodernanyang dilakukan kelompok ini bukan sekedar dalam pemahaman makna hadis dengan interprestasi yang sesuai dengan zamannya, namun hadisnya itu sendiri yang harus diperbaharui dengan cara dibuang atau ditinggalkan oleh umat islam.
Pada pembahasan makalah ini penulis akan memaparkan tentang timbulnya new modernism sunah, baik dari segi latar belakang timbulnya new modernism sunah dan macam-macam new modernism sunah.

BAB  II
A.      New Modernism Sunah
1.        Pengertian New Modernism Sunah
Pemikiran modern dalam sunah dapat dikatagorikan menjadi dua. Pertama, modernisasi sunah yang dilakukan oleh para ulama yang ahli dalam bidang hadis dan ilmu hadis, dengan memperhatikan beberapa kaidah, kreteria, dan persyaratan yang telah di tetapkan. Kedua, modernisasi yang dilakukan oleh sebagian umat islam yang tidak ahli dalam bidang hadis dan ilmu hadis tetapi mengaku sebagai medernis.
Tujuan dari modernis adalah untuk menolak sunah dengan cara yang tidak profesional dan tidak ilmiah dengan mencari- cari permasalahan atau kelemahan dalam sunah. Pemikiran ini dapat dikatakan sebagai inkar sunah modern yang merupakan akibat dari pemikiran modern yang berlebih dalam sunah.
Dari uraian di atas bahwa pemikiran new modernism dapat dikatakan memiliki makna yang sama dengan inkar sunah modern, dimana pada proses pemikirannya menunjukan sifat pemikiran yang liberal, bebas, dan baru saja, yang berujung pada penghancuran yakni penolakan terhadap sunah.
Perbedaan antara modernis sunah yang sesungguhnya dengan new modernism yang dilakukan oleh pengaku modernis dari kelompok penolak sunah antara lain :
a.       Modernis melakukan pemurnian islam dari sunah palsu, khurafat dan bid’ah, melalui penelitian dan kritik yang benar dan menerima sunah shahihah yang sesuai dengan Al-Qur’an. Sedangkan new modernism menganggap bahwa hadis nabi yang dibukukan para ulama bagian dari khurafat dan bid’ah, menurutnya, islam harus lepas dari hadis, islam hanyalah Al-Qur’an.
b.      Dari segi keilmuan para pemikir modern sunah menguasai ilmu bahasa arab dan ushul fikih, dan menguasai ilmu hadi dirayah dan riwayah. Sedangkan para pemikir new modernism tidak menguasai ilmu tersebut.
c.       Modernisasi sunah menekankan pemahaman interprestasi makna matan sunah shahihah yang berkaitan dengan muamalah dan sosial kemasyarakatan, untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sedangkan para pemikir new modernism sunah membuang jauh-jauh sunah yang tidak sesuai dengan rasio mereka.
d.      Modernis sunah menerima sunah shahihah yang merupakan hasil dari penelitian para ulama, baik penemuan oleh para ulama terdahulu atau yang datang kemudian. Sedangkan para pemikir new modernism hanya mengakuinhasil penelitian atau ijtihad ulama, tetapi meragukan kebenaranya dari nabi SAW.

2.       Macam- Macam New Modernism Sunah
Menurut Muhammad Abu Zahrah membagi new modernism menjadi dua kelompok, yang dibagi berdasarka strategi penolakan terhadap sunah, yakni :
1.       Pengakuan secara jelas
Kelompok ini menyatakan dengan tegas dan jelas menolak sunah sebagai dalil hukum islam, dimana kelompok ini hanya memakai al qur’an sebagai dalil hukum. Kelompok ini terjadi di mesir dan lahore pakistan.
2.       Pencacian sunah
Yang dimaksud pencacian sunah pada kelompok ini adalah dengan mencaci maki para periwayat hadis dan keshahihan  sunah dengan dalil bahwa para periwayat hadis merupakan manusia biasa. Dengan ungkapan bahwa periwayat tersebut adalah pembohong, pemalsu hadis, dan seorang yang kafir.
 Sedangkan menurut Ali Ahmad Al-Salus membagi new modernism yang ditinjau dari sifat new modernism menjadi lima kelompok , yakni ;
1.       Kelompok penghancur sunah dengan cara meyebarkan berbagai isu cecaan tehadap para sahabat dan para periwayat hadis yang disepakati kredibilitasnyan,dan kitab-kitab shahih .
2.       Kelompok peragu (skeptisme) eksistensi sunah dengan mencerca sistem periwayatan dan penulisan sunah.
3.       Kelompok Al-Qur’an yang hanya berpedoman kepada Al-Qur’an saja.
4.       Kelompok rasionalis  yang menolak sunah yang tidak sesuai dengan akal / rasio.
5.       Kelompok orientalis yang menduga bahwa sunah merupakan buatan kaum muslimin pada akhir abad pertama.


B.      Latar Belakang Timbulnya
1.       Pengaruh Gerakan Modernisasi
Paham modernisasi mempunyai pengaruh yang besar di dunia barat dan segera memasuki wilayah agama yang dianggap penghalang kemajuan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan modern yang masuk ke dunia islamdi abad 19, dan kontak dengan modernisasi dunia barat di abad 20, sehingga timbullah ide-ide pembaharuan ke dunia islam seperti rasionalisme, nasionalisme, dan demokrasi, yang pada akhirnya menimbulkan masalah baru bagi para pimpinan umat islam.
2.       Murtad
Pengingkar terhadap sunah timbul karena murtad (keluar dari islam) atau karena mengingkari risalah nabi Muhammad SAW. Namun kelompok ini menyembunyikan kekufurannya dan menampakkan keislamannya bila berada di tengah masyarakat, tujuanya adalah agar mereka dapat diterima di masyarakat.
3.       Kebodohan
Pengingkar terhadap sunah timbul karena tidak mengerti terhadap esensi sunah yang merupakan warisan islami dan sumber hukum islam yang murni. Dan juga tidak mengenal Al-Qur’an kecuali kulitnya saja, dan tidak mengenal kedudukan rasul kecuali dianggap seperti pemimpin suatu bangsa biasa yang berkhidmah pada kaum dan tanah airnya. Ketika mereka mengetahui bahwa sunah sebagai penjelas Al-Qur’an yang mengantarkan kemajuan umat islam, maka sunah dianggap sebagai penghalang kemajuan. Akhirnya mereka harus memberikan interprestasi yang sesuai dengan kesenangan hati mereka.
4.       Mencari popularitas
Diantara mereka terbius istilah metode ilmiah yang dipropagandakan oleh sebagian orientalis barat yang tidak jujur dalam penelitiannya. Hal ini dilakukan hanya sekedar ingin mendapatkan popularitas di tengah masyarakat bahwa ia sebagai pembaru, modernis, dan pemikir islam.

Adapun menurut Mushthafa Al-Siba’iy, tentang sebab yang melatarbelakangi keikutsertaan new modernism sunah tehadap isu yang ditebarkan oleh orientalis sebagai berikut :
a.       Ketidaktahuan hakikat warisan islam yang merupakan sumber ajaran islam yang masih murni dan tertipu slogan dugaan penelitian ilmiah, demokretisasi, yang ditiupkan oleh propagandaorientalis.
b.      Mencari popularitas sebagai modernis yang mampu melepaskan diri dari tali taklid yang membelenggu.
c.       Adanya pengaruh pemikiran yang menyimpang dengan bersembunyi di belakang orientalis.
Berbagai macam latar belakang new modernism sunah yang pada prinsipnya tidak mengacu kepada objektifitas penelitian yang tumbuh dari rasa kebenaran dan kejujuran, akan tetapi lebih subjektifitas yang didasarkan pada sentimen kepentingan internal  dan kebodohan.

BAB  III
Penutup
Kesimpulan
Pemikiran new modernism dapat dikatakan memiliki makna yang sama dengan inkar sunah modern, dimana pada proses pemikirannya menunjukan sifat pemikiran yang liberal, bebas, dan baru saja, yang berujung pada penghancuran yakni penolakan terhadap sunah.
Adapun macam macam new modernism menurut Muhammad Abu Zahrah menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang menyatakan secara jelas menolak sunah, dan kelompok yang mencaci maki periwayat periwayat hadis dan keshahihan  sunah dengan dalil bahwa para periwayat hadis merupakan manusia biasa.
Sedangkan latar belakang timbulnya new modernism antara lain disebabkan karena adanya pengaruh gerakan modernisasi, adanya umat islam yang murtad, kebodohan umat islam serta adanya umat islam yang hanya mencari populeritas saja.
Sunah merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran, dimana kita diwajibkan mempercayai sunah sebagaimana kita mempercayai al-quran, karena sunah merupakan panduan hidup yang sangat berarti selain Al-Qur'an

Daftar Pustaka
Khon, abdul majid, “ pemikiran modern dalam sunah”, pendekatan ilmu hadis. Jakarta : kencana 2011. Ed 1. Cet 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar